Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label travel

Pilih Jalur Mana ?

Waktu itu Waingapu begitu mempesona. Ini semua berawal dari nekat memberikan ide pada rekan kerja. Alhasil mampu ke Waingapu. Lancar. Saya tak mau bicara banyak sebab tahu kondisi. Juga tak mau keluarkan hal yang brillian karena tahu kondisi juga. Bertahan pada sudut pandang yang diyakini boleh saja. Asal peka pada sudut pandang orang lain pula. Saya ini ngomong apa sih?. Tak jelas mungkin bisa jadi. Tapi itulah saya. Menuliskan apa yang ada dalam pikiran. Pikiran carut marut, maka pembaca juga wajib carut marut. Itu jika mereka berkenan. Jika tak berkenan, dibiarkan saja mereka. Saya menulis sesi ini malam sekali. Tapi tidak apa. Beruntung saya masih bisa tuangkan isi pikiran yang belum terstruktur. Sebab pangsa pasar pembaca artikel saya ya juga ada. Maka show must go on. Tidak peduli apa kata orang. Saya juga tipe yang tidak perfeksionis, sebab membuang waktu saja jika berlaku demikian. Saya pilih cara kerja yang apabila otak sudah mengiyakan dilakukan, maka lakukan saja

Cerita Pagi

Pagi begitu cerah, burungpun berkicau. Anak sudah bangun, langsung dimandikan. Harumlah jadinya badan itu. Pagi yang cerah membuat saya dan siapapun tergugah. Pasti ucapkan Alhamdulillah. Tidak terdiam membisu. Cukup bersyukur dan berniat baik hendak lakukan apa saja. Berhubung saya sudah mandi sebelum sholat subuh, dan anak sudah mandi juga. Ini poin plus. Poin kebahagiaan. Yang jelas buat saya senang. Alhamdulillah sekali anak saya langsung berucap "pah lihat kereta api". Tambah senang saya. Sebab dia ajak di waktu setengah 6 pagi. Waktu yang pas, matahari juga sudah lepas baju, pertanda bumi bertambah panas perlahan. Tak lupa mengecup kening penduduk bumi. Posisi saya sudah mandi, bersih, baju dan celana sudah disiapkan istri. Langsung saja saya berkata respon "ayooo." Anak saya bawa. Tujuan pertama ke stasiun Surabaya Kota. Disana banyak kereta berdiam diri atau sedang menunggu teman kereta yang lain dari Jakarta atau Bandung. Bukan beruntung yang di

Silaturahmi Singkat

Foto ini diambil 9 September 2022 diambilnya. Ketemu keluarga dari Bandung. Tepatnya keluarga dari jalur bapak. Walau ketemu di stasiun, saya merasa baik. Sudah terhitung silaturahmi. Kegiatan yang sangat disukai oleh masyarakat pada umumnya, khususnya di Indonesia. Tradisi halal bi halal/silaturahmi sering terjadi. Namun tidak ada di negara lain. Inilah kelebihan Indonesia. Yang paling kiri pada foto itu adalah kakak sepupu. Sudah punya anak dua. Suaminya kerja di TNI. PNS gitu. Anak pertama masih kuliah, jurusan desain kreatif. Yang anak kedua baru masuk SMP. Perjalanan saya waktu ke Bandung memang beberapa hari saja. Ada kegiatan forum K3 dari perusahaan. Perjalanan dinas ke luar daerah memang masuk kategori liburan juga. Tapi dilakukan setelah tugas harian selesai. Bandung waktu itu gerimis, hujan ringan. Ke stasiun pun saya pakai mobil pesanan online. Lima puluh ribu dikasih ke driver. Tak masalah, asal jangan kehujanan basah kuyup.  Ambil tiket di tempat printer keret

Makassar Airport, Delay, dan Kisahnya

Ketika sampai di Makassar untuk transit, saya lapar (1/7/2022). Saya ingin makan murah meriah, roti O saja sudah Alhamdulillah.  Memang saya harus check in lagi, memberitahu petugas bahwa saya harus berangkat lagi ke Surabaya. Pintu keberangkatan saya ada di gate 1. Banyak sekali yang hendak tujuan ke Surabaya. Ada yang dari Papua dan Makassar. Bisa dilihat ketika penumpangnya berambut keriting ke arah ke kribo kriboan. Sungguh ciptaan Allah begitu kaya dan beraneka ragam. Saya kaget lihat billingual  di papan informasi bandara. Ada bahasa Indonesia dan Tiongkok. Bukan bahasa Indonesia dan Inggris. Saya langsung menduga karena banyak warga Tiongkok yang kerja di area pulau Sulawesi. Maka dari itu, pemerintah membolehkan bahasa billingual nya adalah bahasa Indonesia dan Tiongkok. Mungkin. Ini foto gate 1 nya. Biasa saja. Namun waktu itu banyak penumpang transit di Ujung Pandang. Cukup ramai, namun syukurlah ada delay, jadi ada punya kenalan orang Surabaya, ya

Kotabaru, Perilaku Manusia dan Ceritanya

Ada yang perlu saya ceritakan. Cerita tentang penerbangan saya dari Kotabaru menuju Ujung Pandang Makassar. Setelah itu lanjut ke Surabaya. Poin yang saya utamakan adalah, kangen anak setelah melakukan tugas audit K3L perusahaan.  Memang kangen anak adalah hal yang wajar. Mengerjakan tugas itu soal waktu saja, kerjakan di waktu jam kerja, fokus dan selesaikan. Jika melakukan hal demikian maka insya Allah badan tidak akan sakit. Itulah yang namanya manajemen waktu dalam bekerja. Saya kasih foto waktu check in di Kotabaru. Ini dia. Suasannya sangat nyaman, hanya sedikit penumpangnya. Sangatlah wajar sebab sedikit peminatnya. Pesawat nya pun merk Wings Air. Jenis ATR. Tidak besar. Saya juga mau sampaikan foto di ruang tunggu. Mengingatkan saya dengan ruang creative room. Banyak ide di ruangan creative room. Salah satunya menumbuhkan  mood menulis. Saya sangat suka hal itu. Oyaa, satu lagi, saya sangat kesal pada manusia yang ketika makan dengan tangan k

Cerita Waktu di Tegal

Perjalanan saya kalo ini menuju Surabaya dari Tegal. Sehabis pulang perjalanan dinas, maka saya ingin kembali bermain dengan anak. Hari Minggu memang hari ceria. Maka tak lupa untuk habiskan waktu bersama keluarga. Lihat saja hasil potret saya. Pakai kamera hape saja. Jika hal ini terus diceritakan maka insya Allah jadi sebuah catatan yang di masa depan dapat dibuka lagi. Sebab begitulah nyamannya zaman digital. Ada beberapa foto yang saya jepret semasa di Tegal. Berikut fotonya: Ini gambar sate Wendy's. Terkenal di Tegal. Begitu juga dengan teh poci, ceret terbuat dari tanah liat, dan cangkirnya juga begitu. Khas pedesaan. Sepuluh tusuk sate saya habiskan. Semua yang saya makan adalah gratis. Di traktir oleh perusahaan. Kelak, jika ada uang lebih dan waktu luang, saya akan ke Tegal pakai kereta. Tapi bersama keluarga. Untuk ngajak keluarga makan sate kambing Wendy's. Sate kambing yang gak bau prengus. Ah enak sekali. Ke Tegal sudah 3 kali saya berkunjun