Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Pilih Jalur Mana ?

Waktu itu Waingapu begitu mempesona. Ini semua berawal dari nekat memberikan ide pada rekan kerja. Alhasil mampu ke Waingapu. Lancar. Saya tak mau bicara banyak sebab tahu kondisi. Juga tak mau keluarkan hal yang brillian karena tahu kondisi juga. Bertahan pada sudut pandang yang diyakini boleh saja. Asal peka pada sudut pandang orang lain pula. Saya ini ngomong apa sih?. Tak jelas mungkin bisa jadi. Tapi itulah saya. Menuliskan apa yang ada dalam pikiran. Pikiran carut marut, maka pembaca juga wajib carut marut. Itu jika mereka berkenan. Jika tak berkenan, dibiarkan saja mereka. Saya menulis sesi ini malam sekali. Tapi tidak apa. Beruntung saya masih bisa tuangkan isi pikiran yang belum terstruktur. Sebab pangsa pasar pembaca artikel saya ya juga ada. Maka show must go on. Tidak peduli apa kata orang. Saya juga tipe yang tidak perfeksionis, sebab membuang waktu saja jika berlaku demikian. Saya pilih cara kerja yang apabila otak sudah mengiyakan dilakukan, maka lakukan saja

Cerita Pagi

Pagi begitu cerah, burungpun berkicau. Anak sudah bangun, langsung dimandikan. Harumlah jadinya badan itu. Pagi yang cerah membuat saya dan siapapun tergugah. Pasti ucapkan Alhamdulillah. Tidak terdiam membisu. Cukup bersyukur dan berniat baik hendak lakukan apa saja. Berhubung saya sudah mandi sebelum sholat subuh, dan anak sudah mandi juga. Ini poin plus. Poin kebahagiaan. Yang jelas buat saya senang. Alhamdulillah sekali anak saya langsung berucap "pah lihat kereta api". Tambah senang saya. Sebab dia ajak di waktu setengah 6 pagi. Waktu yang pas, matahari juga sudah lepas baju, pertanda bumi bertambah panas perlahan. Tak lupa mengecup kening penduduk bumi. Posisi saya sudah mandi, bersih, baju dan celana sudah disiapkan istri. Langsung saja saya berkata respon "ayooo." Anak saya bawa. Tujuan pertama ke stasiun Surabaya Kota. Disana banyak kereta berdiam diri atau sedang menunggu teman kereta yang lain dari Jakarta atau Bandung. Bukan beruntung yang di

Silaturahmi Singkat

Foto ini diambil 9 September 2022 diambilnya. Ketemu keluarga dari Bandung. Tepatnya keluarga dari jalur bapak. Walau ketemu di stasiun, saya merasa baik. Sudah terhitung silaturahmi. Kegiatan yang sangat disukai oleh masyarakat pada umumnya, khususnya di Indonesia. Tradisi halal bi halal/silaturahmi sering terjadi. Namun tidak ada di negara lain. Inilah kelebihan Indonesia. Yang paling kiri pada foto itu adalah kakak sepupu. Sudah punya anak dua. Suaminya kerja di TNI. PNS gitu. Anak pertama masih kuliah, jurusan desain kreatif. Yang anak kedua baru masuk SMP. Perjalanan saya waktu ke Bandung memang beberapa hari saja. Ada kegiatan forum K3 dari perusahaan. Perjalanan dinas ke luar daerah memang masuk kategori liburan juga. Tapi dilakukan setelah tugas harian selesai. Bandung waktu itu gerimis, hujan ringan. Ke stasiun pun saya pakai mobil pesanan online. Lima puluh ribu dikasih ke driver. Tak masalah, asal jangan kehujanan basah kuyup.  Ambil tiket di tempat printer keret

Jangan Bodoh

Jadi gini. Jika sudah pusing, urusan dunia makin menggila, maka saatnya rehat. Bagi saya tak masalah melakukan itu. Asal jangan bikin onar dengan share info tak jelas. Hoax memang ada, inilah kesempatan anak muda untuk telisik info yang bermanfaat bagi dirinya. Share info yang tak bawa manfaat, lebih baik dihindari. Share yang bawa kesejukan saja, jangan share info yang buat runyam suasana kondisi hati penduduk offline atau online. Siapa saja, baik yang sudah berumur di negara Indonesia ini, pasti ada yang salah. Yang bodoh lagi adalah, jika sudah tua, terbukti bodoh oleh publik malah melakukan hal bodoh di kesempatan kedua setelah dimaafkan publik. Tambah bodoh lagi jika tak telisik info yang dibagikan itu untuk siapa. Dunia memang pelik. Ada orang bodoh, tua, namun ironisnya sudah lewati jenjang pendidikan, dan dikenal sebagai pendidik.  Sebagai pendidik harusnya cerdas kirim info. Kirim info yang menyejukkan bukan mempermalukan diri sendiri.