Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Menulis

Jujur saya bingung, tulisan apa yang dampaknya besar?. Boleh jadi tulisan yang sering diterbitkan dan disosialisasikan. Mungkin itu sudah jadi formula paten. Hanya saja belum banyak yang melakukannya. Padahal soal itu menjadi formula yang baik bagi calon penulis. Penulis yang sudah mapan dari segi apapun mengetahui bahwa menulis adalah caranya di kenal manusia banyak di permukaan bumi ini. Jika raga sudah tidak ada di bumi, maka hasil karya yang menjadi senjatanya. Bahkan dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi orang lain. Saya awalnya bingung, hendak menjadi penulis abadi dengan juga menjadi pegawai swasta ataukah menjadikan profesi penulis sebagai hobi saja, yang dimana dapat duit maka itu sudah menjadi syukur yang tiada terkira. Memang betul, menulis itu dikembalikan lagi dengan alasan dasar. Alasan dasar itulah yang menjadi bekal bertahan. Jika alasan dasarnya tidak kuat, menjadi penulis itu seperti musiman saja. Jika ada mood maka melakukan. Jika tidak mood, maka sant

Tentang Menulis

Pada awalnya saya ingin menuliskan sesuatu yang membuat semua orang tertawa, tapi makin kesini tulisan saya mengikuti apa kata hati saya. Saya memiliki hati yang mau berbuat A, pasti tulisannya mengarah ke A juga. Tulisan terjadi dari sebuah proses bacaan dan pengalaman hati. Jika hati berkata B maka tulisan juga rasanya memiliki rasa B. Suatu saat saya akan bisa menyimak tulisan saya sendiri berdiri di kaki sendiri di blog saya sendiri. Justru malah hebat dibandingkan beberapa tahun lagi. Bahkan seabstrak mungkin pasti akan dimengerti orang banyak nanti. Semua ini perlu waktu, bahkan perlu ketelatenan. Menulis itu sangat susah bagi yang belum pernah mencoba. Bahkan jika ingin menulis di IPad yang justru kita jarang menamainya, hasilnya justru tidak baik. Sama halnya dengan bermain gitar, jika sudah membeli tapi jarang berlatih, itu tidak akan berhasil. Percuma membeli tapi tidak dipakai untuk belajar dan bahkan memegangnya saja tidak pernah. Itu sungguh kacau. Dunia ini as

Sungguh Nikmat

  Sabtu begitu sempurna bersama anak, sebelumnya tidur dengan nyenyak. Itu yang kami rasakan. Menikmati pagi dengan mengendarai kendaraan. Duduk bersama menonton, saya minum susu Milo panas, anak ngemil dan menonton YouTube, itu sungguh indah. Terlebih ada IPad yang sudah menjadi milik saya, maka sering saya menggunakan alat tersebut untuk menulis. Walau perlu proses pembiasaan menulis di IPad. Ternyata untuk hal entertainment begitu membantu, terlebih di industri kreatif, maka saya menikmati sekali. Apalagi jika bersama anak, menikmati di waktu libur, duduk bersama sambil makan dan minum. Itu sungguh nikmat. Duduk bersama anak itu begitu menyejukkan, apalagi anak belum mencapai umur 7 tahun. Itu masa lucu-lucunya. Maka nikmati saja. Sebab jika sudah umur 7 tahun, perlakuan dan cara berteman dengannya itu sangat berbeda ketika ia masih berumur 1-sebelum 7 tahun. Saya perlu ingat kata Ali bin Abi Thalib. Mendidik anak itu harus sesuai masa dia. Jangan sampai memberikan pendidikan dengan

Azab Sebuah Negeri

Menorehkan sesuatu itu memang memberikan tantangan tersendiri. Sebuah proses terasa nikmat jika kita mengerti arti proses itu sendiri. Menumbuhkan kecintaan pada suatu barang janganlah terlalu besar energinya, biasa saja, sebab itu cinta pada barang, terlebih pada makhluk hidup lainnya. Yang wajib paling besar itu adalah pada Yang Maha Kuasa. Saya menganggap sebuah proses itu adalah teman, kadang menjengkelkan, kadang membuat tertawa, kadang membuat gemas, dan kadang kita ingin mendalam sebuah sifat kawan tersebut. Proses itu adalah sebuah kewajiban. Menuju mimpi memang melalui proses, bohong jika ada orang sukses tidak menyampaikan proses yang tidak pernah ia lalui. Anak presiden saja ketika menjabat sebuah jabatan kepala daerah melalui proses pemilihan terlebih dahulu. Terlebih pas hendak menjadi cawapres. Melalui proses mahkamah konstitusi, sebab sebelumnya seumuran anak presiden yang belum mencapai umur 40 tahun belum pernah maju. Hebat sekali ya politik dinasti itu. Selagi bapak a

Nulis

Pada dasarnya, saya mau cerita bahwa menulis itu perlu konsisten. Bagi saya tidak masalah jika sedikit dalam sehari menerbitkan, yang penting ada. Lambat laut akan menjadi besar dan banyak. Itu yang saya kejar dan ajarkan pada siapa saja. Semoga media blog ter ini menjadi cara yang baik, dan sebagai salah satu cara saja.