Langsung ke konten utama

Azab Sebuah Negeri



Menorehkan sesuatu itu memang memberikan tantangan tersendiri. Sebuah proses terasa nikmat jika kita mengerti arti proses itu sendiri. Menumbuhkan kecintaan pada suatu barang janganlah terlalu besar energinya, biasa saja, sebab itu cinta pada barang, terlebih pada makhluk hidup lainnya. Yang wajib paling besar itu adalah pada Yang Maha Kuasa.

Saya menganggap sebuah proses itu adalah teman, kadang menjengkelkan, kadang membuat tertawa, kadang membuat gemas, dan kadang kita ingin mendalam sebuah sifat kawan tersebut. Proses itu adalah sebuah kewajiban. Menuju mimpi memang melalui proses, bohong jika ada orang sukses tidak menyampaikan proses yang tidak pernah ia lalui. Anak presiden saja ketika menjabat sebuah jabatan kepala daerah melalui proses pemilihan terlebih dahulu. Terlebih pas hendak menjadi cawapres. Melalui proses mahkamah konstitusi, sebab sebelumnya seumuran anak presiden yang belum mencapai umur 40 tahun belum pernah maju. Hebat sekali ya politik dinasti itu. Selagi bapak atau ibu masih berkuasa, apapun bisa terjadi pada anaknya.

Saya pribadi yang lebih menyukai seorang perwakilan rakyat itu dipilih berdasarkan kesepakatan orang-orang berilmu. Sangat riskan jika dikembalikan pada masyarakat secara umum, itu artinya satu suara orang yang sering bermaksiat dan satu suara orang yang sering berbuat terhitung sama. Dimata sebuah sistem maka suaranya sama. Bahaya sistem itu ya seperti begitu. Jika yang memilih sebagian besar adalah manusia yang pemahamannya jauh dari syariat Islam, maka akan kacau sebuah negeri itu.

Kita ambil contoh ada sebuah negeri yang menolak ajaran nabi Luth, itu kaum nabi Luth, mereka suka berzina dengan sesama jenis. Sudah diberitahu oleh Nabi Luth untuk meninggalkan kegiatan maksiat itu, tapi apa daya, mereka menolak. Wajar Allah memberikan musibah. Musnah semua seisi negeri itu. Sungguh kacau memang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Kisah di Tiap Momen

Saya suka melihat foto yang saya ambil. Foto segelas kopi gula aren ini saya ambil waktu di cafe. Cafenya di area kantor. Yang punya bisnis adalah cucu perusahaan dimana saya bekerja. Jadi asyik saja gitu. Ingin ngopi yang seperti orang ya tinggal ke bawah saja. Membayar pakai uang digital di aplikasi. Aplikasinya milik perusahaan juga. Perusahaan saya ngasih uang makan per bulan di aplikasi itu. Jadi jika mau makan, tinggal buka aplikasi dan bayar, sama seperti QRIS. Metode bayar digital dari Indonesia. Jika saldo Rp 50.000, harga kopi Rp 20.000, saldo tersisa Rp 30.000. sangat sederhana. Sesi kepenulisan ini saya menikmati, posisinya di mall, sedang menunggu waktu tonton film. Film yang saya sukai rilisnya dan sequelnya. Mission Impossible tahun 2025. Bisa saja bagi saya nonton di web yang tidak berbayar alias gratis. Tapi kelamaan. Jadi bayar nonton di bioskop tidak masalah. Toh uang ada. Uang dari nabung maksudnya. Uang yang lebihan dan bisa dianggap sebagai uang letih atas bekerja...

Jangan Beli Crypto & Bitcoin, Tidak Ada Underlayingnya

Sabtu pagi ini memang cerah. Banyak orang berduit mengisi waktunya dengan rehat sejenak. Menikmati masa hidup dengen gelimang harta di sebuah instrumen investasi bernama saham. Namun di suatu waktu di masa depan, akan terjadi dimana dunia tidak memakai lagi yang bernama digital. Semua serba manual. Maka alat tukar yang masih bisa bertahan adalah emas.  Beruntung yang memiliki tabungan Dinar dan dirham. Kedua alat itu sah untuk alat tukar, sehingga beli barang apa saja bisa. Namun jika aset berupa digital, ini sangat susah. Jika terjadi sebuah trouble/masalah, maka aset akan hilang. Maka cara orang dulu dan ditambah dengan sabda Nabi sebagai dasar adalah sah untuk selalu diikuti.  Digital itu ada kaitannya dengan handphone, jika handphone hilang, kita lupa ingatan maka semua aset akan hilang, inilah yang dinamakan risiko besar. Jika beli emas, maka saudara kita tahu, istri tahu anak tahu, jika nauzubillah kita hilang ingatan, maka saudara bisa membantu untuk mengingatkan, menar...

Bertugas

(Suasana mau berangkat menuju bandara di subuh hari) (Suasana di bandara, proses melakukan pengecekan barang) Dasarnya jika kita berangkat kerja itu adalah ibadah, menunjukkan performa hebat profesionalisme, dan tujuan akhir perlu dikejar. Sebab kita tidak tahu namanya penilaian orang pada kita sendiri. Lebih baik tunjukan performa hebat saja tiap hari.  Tidak kalah penting juga adalah jika badan sedang tidak fit, maka antisipasi dengan minum obat. Istirahat yang cukup, maka semua akan aman saja. Jangan paksakan sesuatu pada badan jika tidak kuat. Badan adalah investasi. Pekerjaan dimanapun pasti ada hikmah. Pasti ada rejeki barokah diberikan Allah. Dan kita wajib mensyukuri itu. Jadilah orang cerdas yang berikan makna, bukan penderitaan pada sesama.  Saya yakin bahwa pelabuhan Ende nanti akan menemui rintangan besar karena faktor alam. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Mempermak sebuah pelabuhan perlu perhitungan matang. Untuk situasi yang tidak menentu dari segi perekonomian ma...