Langsung ke konten utama

Kotabaru, Perilaku Manusia dan Ceritanya

Ada yang perlu saya ceritakan. Cerita tentang penerbangan saya dari Kotabaru menuju Ujung Pandang Makassar. Setelah itu lanjut ke Surabaya. Poin yang saya utamakan adalah, kangen anak setelah melakukan tugas audit K3L perusahaan. 

Memang kangen anak adalah hal yang wajar. Mengerjakan tugas itu soal waktu saja, kerjakan di waktu jam kerja, fokus dan selesaikan. Jika melakukan hal demikian maka insya Allah badan tidak akan sakit. Itulah yang namanya manajemen waktu dalam bekerja.

Saya kasih foto waktu check in di Kotabaru. Ini dia. Suasannya sangat nyaman, hanya sedikit penumpangnya. Sangatlah wajar sebab sedikit peminatnya. Pesawat nya pun merk Wings Air. Jenis ATR. Tidak besar.


Saya juga mau sampaikan foto di ruang tunggu. Mengingatkan saya dengan ruang creative room. Banyak ide di ruangan creative room. Salah satunya menumbuhkan mood menulis. Saya sangat suka hal itu. Oyaa, satu lagi, saya sangat kesal pada manusia yang ketika makan dengan tangan kanan, tangan kirinya bermain handphone. Alasannya apa?, Hanya satu yang saya tak suka, ialah ciri-ciri manusia yang tidak bisa menghargai waktu untuk isi tenaga dengan makan. 

Saya paham, itu adalah hak privasi tiap manusia. Hanya saja saya ingin pengaruhi publik bahwa tindakan tersebut adalah tindakan tidak tepat. Lebih baik selesaikan dulu makannya, baru bermain handphone. Saya sudah mencium bau-bau manusia yang sudah kecanduan gawai. Ini sungguh berbahaya.

Sampai lupa saya sampaikan foto ruang tunggunya pada pemirsa, berikut fotonya. Biar pembaca pada tahu juga.


Tak lupa juga foto lapangan yang kosong yang seakan menunggu pesawat kami. 
Selama di Kotabaru nyaman saja, tidak ada kendala. Yang membuat tidak nyaman itu adalah perilaku penghuni hotel tempat saya menginap saja. Ya tadi, makan sambil main handphone. 

Semoga saya punya usaha sendiri, punya uang banyak, dan sekaligus membawa keluarga saya berliburan di pulau Samber Gelap Kotabaru. Katanya bagus. Maka dari itu saya ingin kesini lagi.

Satu lagi yang mau disampaikan. Ada perempuan dekat toilet. Dia sedang berdiri. Saya tidaklah tahu apa pekerjaan persisnya. Hanya saja bagi saya, wajib untuk perlakuan setiap pekerja dengan cara baik. Setiap pekerjaan halal wajib diberikan apresiasi.

Kenapa saya katakan demikian?, sebab tiap manusia punya hati. Jika diperlukan dangan kasar, suatu saat kita pasti akan mengalami juga. Jika kita punya hati yang tak berbelas kasihan, maka susahlah kita menghargai orang. Begitu pula sebaliknya, jika punya hati lembut maka mudah bagi kita untuk berbagi kasih dan perhatian pada orang.

Dunia ini akan indah, jika kita mamandangnya dengan penuh rasa syukur. Dan dunia ini akan dipenuhi manusia yang selalu baik jika kita tepat memberikan rasa kasih pada manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menulis

Pada awalnya saya ingin menuliskan sesuatu yang membuat semua orang tertawa, tapi makin kesini tulisan saya mengikuti apa kata hati saya. Saya memiliki hati yang mau berbuat A, pasti tulisannya mengarah ke A juga. Tulisan terjadi dari sebuah proses bacaan dan pengalaman hati. Jika hati berkata B maka tulisan juga rasanya memiliki rasa B. Suatu saat saya akan bisa menyimak tulisan saya sendiri berdiri di kaki sendiri di blog saya sendiri. Justru malah hebat dibandingkan beberapa tahun lagi. Bahkan seabstrak mungkin pasti akan dimengerti orang banyak nanti. Semua ini perlu waktu, bahkan perlu ketelatenan. Menulis itu sangat susah bagi yang belum pernah mencoba. Bahkan jika ingin menulis di IPad yang justru kita jarang menamainya, hasilnya justru tidak baik. Sama halnya dengan bermain gitar, jika sudah membeli tapi jarang berlatih, itu tidak akan berhasil. Percuma membeli tapi tidak dipakai untuk belajar dan bahkan memegangnya saja tidak pernah. Itu sungguh kacau. Dunia ini as...

Menulis

Jujur saya bingung, tulisan apa yang dampaknya besar?. Boleh jadi tulisan yang sering diterbitkan dan disosialisasikan. Mungkin itu sudah jadi formula paten. Hanya saja belum banyak yang melakukannya. Padahal soal itu menjadi formula yang baik bagi calon penulis. Penulis yang sudah mapan dari segi apapun mengetahui bahwa menulis adalah caranya di kenal manusia banyak di permukaan bumi ini. Jika raga sudah tidak ada di bumi, maka hasil karya yang menjadi senjatanya. Bahkan dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi orang lain. Saya awalnya bingung, hendak menjadi penulis abadi dengan juga menjadi pegawai swasta ataukah menjadikan profesi penulis sebagai hobi saja, yang dimana dapat duit maka itu sudah menjadi syukur yang tiada terkira. Memang betul, menulis itu dikembalikan lagi dengan alasan dasar. Alasan dasar itulah yang menjadi bekal bertahan. Jika alasan dasarnya tidak kuat, menjadi penulis itu seperti musiman saja. Jika ada mood maka melakukan. Jika tidak mood, maka sant...

Menilai Misteri Manusia

Tulis saja jangan ragu, tulis saja jangan pedulikan, jika konsisten maka akan menjadi sebuah tulisan dan sikap.  Saya bersyukur bisa menulis. Saya bersyukur punya iPad. Saya juga bersyukur bisa menebak apa kehendak keesokan hari saya ini. Mau ini dan itu asal bersabar dan ada usaha maka akan terkabulkan. Akan tunai hajat.  Dunia ini memang penuh emosi. Kehendak manusia beraneka ragam, sehingga membuat saya kadang bingung sendiri. Tapi tenang saja, saya tidak marah, yang saya takutkan adalah saya tidak melakukan apapun, yang dimana hanya bisa duduk saja. Jauhkan bala melakukan hal tiada manfaat itu. Soal tiada manfaat, teringat pula dengan sosok manusia yang pernah berkenalan dengan saya. Panggil saja dia X, kelakuannya mungkin sudah berubah saat ini karena sudah bekerja dia itu. Jika dulu, ya salam, sungguh tidak pas untuk ditiru. Paling banyak omong ya dia, paling sering buat jengkel ya dia. Goblok akademik ya dia juga. Persis sekali dengan manusia yang tidak diharapkan ada. ...