Langsung ke konten utama

Makassar Airport, Delay, dan Kisahnya

Ketika sampai di Makassar untuk transit, saya lapar (1/7/2022). Saya ingin makan murah meriah, roti O saja sudah Alhamdulillah. 


Memang saya harus check in lagi, memberitahu petugas bahwa saya harus berangkat lagi ke Surabaya. Pintu keberangkatan saya ada di gate 1. Banyak sekali yang hendak tujuan ke Surabaya. Ada yang dari Papua dan Makassar. Bisa dilihat ketika penumpangnya berambut keriting ke arah ke kribo kriboan. Sungguh ciptaan Allah begitu kaya dan beraneka ragam.


Saya kaget lihat billingual di papan informasi bandara. Ada bahasa Indonesia dan Tiongkok. Bukan bahasa Indonesia dan Inggris. Saya langsung menduga karena banyak warga Tiongkok yang kerja di area pulau Sulawesi. Maka dari itu, pemerintah membolehkan bahasa billingual nya adalah bahasa Indonesia dan Tiongkok. Mungkin.


Ini foto gate 1 nya. Biasa saja. Namun waktu itu banyak penumpang transit di Ujung Pandang. Cukup ramai, namun syukurlah ada delay, jadi ada punya kenalan orang Surabaya, yang kerja sebagai auditor restoran ternama. Lumayan bisa tukar informasi dan dapat ayam dari auditor tersebut. Kenapa saya dapat ayam dan nasi?, Karena sang auditor tersebut sudah bosan makan ayam dan nasi dari perusahaannya. Maka wajar ia berbagi pada saya. Kebetulan saya juga sudah lapar, karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WITA Makassar.


Beli roti O dan segelas teh es. Cukup membantu dan berikan rasa kenyang walau sebentar saja sudah lapar lagi di pesawat.


Ini suasana transit di Makassar. Suasana penuh dan ramai. Nah sekedar info saja, inilah siluet wajah auditor yang baik hati itu.


Ini penampakan saya duduk lesehan, saya ajak juga sang auditor tersebut lesehan. Lalu saya potret saja keadaan di depan saya. Lumayan bagus pemandangan saya ketika alami delay dan kebetulan juga saya tidak alami emosi yang memuncak.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Kisah di Tiap Momen

Saya suka melihat foto yang saya ambil. Foto segelas kopi gula aren ini saya ambil waktu di cafe. Cafenya di area kantor. Yang punya bisnis adalah cucu perusahaan dimana saya bekerja. Jadi asyik saja gitu. Ingin ngopi yang seperti orang ya tinggal ke bawah saja. Membayar pakai uang digital di aplikasi. Aplikasinya milik perusahaan juga. Perusahaan saya ngasih uang makan per bulan di aplikasi itu. Jadi jika mau makan, tinggal buka aplikasi dan bayar, sama seperti QRIS. Metode bayar digital dari Indonesia. Jika saldo Rp 50.000, harga kopi Rp 20.000, saldo tersisa Rp 30.000. sangat sederhana. Sesi kepenulisan ini saya menikmati, posisinya di mall, sedang menunggu waktu tonton film. Film yang saya sukai rilisnya dan sequelnya. Mission Impossible tahun 2025. Bisa saja bagi saya nonton di web yang tidak berbayar alias gratis. Tapi kelamaan. Jadi bayar nonton di bioskop tidak masalah. Toh uang ada. Uang dari nabung maksudnya. Uang yang lebihan dan bisa dianggap sebagai uang letih atas bekerja...

Jangan Beli Crypto & Bitcoin, Tidak Ada Underlayingnya

Sabtu pagi ini memang cerah. Banyak orang berduit mengisi waktunya dengan rehat sejenak. Menikmati masa hidup dengen gelimang harta di sebuah instrumen investasi bernama saham. Namun di suatu waktu di masa depan, akan terjadi dimana dunia tidak memakai lagi yang bernama digital. Semua serba manual. Maka alat tukar yang masih bisa bertahan adalah emas.  Beruntung yang memiliki tabungan Dinar dan dirham. Kedua alat itu sah untuk alat tukar, sehingga beli barang apa saja bisa. Namun jika aset berupa digital, ini sangat susah. Jika terjadi sebuah trouble/masalah, maka aset akan hilang. Maka cara orang dulu dan ditambah dengan sabda Nabi sebagai dasar adalah sah untuk selalu diikuti.  Digital itu ada kaitannya dengan handphone, jika handphone hilang, kita lupa ingatan maka semua aset akan hilang, inilah yang dinamakan risiko besar. Jika beli emas, maka saudara kita tahu, istri tahu anak tahu, jika nauzubillah kita hilang ingatan, maka saudara bisa membantu untuk mengingatkan, menar...

Bertugas

(Suasana mau berangkat menuju bandara di subuh hari) (Suasana di bandara, proses melakukan pengecekan barang) Dasarnya jika kita berangkat kerja itu adalah ibadah, menunjukkan performa hebat profesionalisme, dan tujuan akhir perlu dikejar. Sebab kita tidak tahu namanya penilaian orang pada kita sendiri. Lebih baik tunjukan performa hebat saja tiap hari.  Tidak kalah penting juga adalah jika badan sedang tidak fit, maka antisipasi dengan minum obat. Istirahat yang cukup, maka semua akan aman saja. Jangan paksakan sesuatu pada badan jika tidak kuat. Badan adalah investasi. Pekerjaan dimanapun pasti ada hikmah. Pasti ada rejeki barokah diberikan Allah. Dan kita wajib mensyukuri itu. Jadilah orang cerdas yang berikan makna, bukan penderitaan pada sesama.  Saya yakin bahwa pelabuhan Ende nanti akan menemui rintangan besar karena faktor alam. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Mempermak sebuah pelabuhan perlu perhitungan matang. Untuk situasi yang tidak menentu dari segi perekonomian ma...