Ini pemandangan seberang lokasi tempat orang mencuci motor. Syahdu suasananya. Bagi orang swasta, bekerja adalah setiap hari, jika hari Minggu mereka perlu uang, maka mereka bekerja. Jika mereka capek dan itu hari Rabu, mereka bisa meliburkan diri. Pekerjaan orang swasta bebas, mereka menentukan masa depan mereka sendiri. Juga tergantung minat pasar pada mereka. Maka dari itu, hidup mereka selalu bebas. Bisa menentukan hidup sendiri tanpa paksaan. Mungkin dipaksa petugas ketertiban saja jika mereka melanggar peraturan pemerintah daerah setempat.
Namun jika orang pegawai negeri atau nasibnya tergantung oleh orang lain yang menjadi bos?, mereka mungkin tenang karena setiap bulan dapat gaji. Jika terlambat mungkin mereka ngamuk, protes dan demo. Akhirnya si bos dipukuli dan dimarahi oleh massa, itu paling mentok dan ekstrim. Jika orang swasta yang punya pegawai, ya pastinya mereka akan bersikap sebaik mungkin agar tidak didemo. Unik memang jika mereka mau libur. Langsung saja libur, pegawainya yang kerja buat mereka. Si bos tinggal pikirkan strategi bisnis saja dan uang gaji bulanan.
Hidup memang pilihan. Pilih jadi bos atau buruh?. Semua tergantung keahlian, keberanian dan komunitas yang mempengaruhi. Sangat beruntung orang yang ahli lalu ia berani dan disemangati oleh komunitas mereka yang selalu positif. Pundi-pundi duit pasti dapat. Tunggu menunggu waktu. Maka, keinginan umroh, naik haji, beli rumah dan beli mobil akan tercapai. Tapi perlu diingat ya, beli barang sesuai keahlian yang dimiliki dan kapasitas modal. Jangan memaksakan kehendak. Nanti kecewa di kemudian hari.
By Rizki Wibisono
Komentar
Posting Komentar