Langsung ke konten utama

Hanya Diskusi Fiktif


Ini saya mau cerita fiksi aja, fiksi itu artinya bukan kisah nyata. Misal, ada laki-laki duduk di tepi pantai, lalu ada warga yang mau ajak ngobrol, sekedar melepas penat dan ngajak diskusi santai aja. Jadi gini. Anggap aja warga di pantai itu namanya B. Laki-laki yang duduk di tepian pantai namanya A.

Ok, kita mulai diskusi mereka ya.
A: pak, jadi warga disini sudah berapa lama?
B: ya sejak dari lahir. Jadi anak pantai sudah lama. Kadang bosan juga sama pantai.
A: lah kebalik, saya anak kota. Justru mau ketenangan, ya carinya pantai pastinya.
B: itulah manusia. Suka yang baru, takut hal yang sudah lama ia nikmati, bosan. Oiya saya mau tanya. Jawab aja, ga usah dipikir kemana mana, anggap aja obrolan santai, sekedar buang waktu aja.
A: silakan pak...

B: jika kamu punya saudara kaya, penghasilan perbulan dia melebihi gaji kamu, tapi dia jika dilihat agak bego aja mengelola keuangan, diatur sama istri seenaknya, dan kerjaanya jauh dari keluarga, tapi akhir akhir ini dia boyong semua keluarga nya supaya dekat sama anak istri. Tanggapan kamu gemana?
A: ya gak papa, biasa aja. Boleh jadi gaji saya ini ada berkah melimpah ketimbang saudara saya. Ya emang sih gaji besar tapi kan risikonya juga besar. Dan boleh jadi sewaktu dia sekolah, dia serius banget, belajar hebat, milih pekerjaan pun dia sungguh ekstra pemilih, ga mau keterima sama perusahaan yang acak Adul ga jelas. Saya nanggepinnya ya biasa aja. Toh makna penerimaan gaji yang baik adalah bagaimana cara kita menambah syukur. Jika dirasa kurang gajinya, ya cari side hustle mulai sekarang. Cari kerjaan sampingan. Otomatis rejeki berkah melimpah akan diraih dan diberi oleh Allah.

B: jika kamu punya bapak yang begitu jancuk kata orang Jawa, istrimu pernah nangis dihadapan bapakmu karena sesuatu hal yang seharusnya bukan dilimpahkan ke istrimu, bagaimana tanggapanmu?
A: yang jelas marah. Kalau saya posisinya ada di saat momen memarahi itu maka saya ambil tindakan pemberontakan. Nada suara harus tinggi, main fisik harus dilakukan untuk pembelaan diri dan kasih tanda bahwa saya bukan orang yang sembarangan. Untuk hal yang dimana kita dihantam sama orang, maka kita harus hantam balik. Ini dunia, tidak lihat itu siapa, jika salah ya katakan salah. Kita harus ambil sikap. Daripada jati diri diinjak, harga diri terhinakan karena ulah satu orang. Jadi harus dilawan saja. Dengan begitu kita akan bahagia dan lega. Perlu diingat, melawan adalah cara terbaik terhadap sikap seseorang yang jahat sama kita. Tidak peduli siapapun orangnya. Ingat, dunia hanya sementara, lakukan sikap yang dimana orang menilai dirimu adalah seseorang yang memilki posisi yang teguh tapi tegas.

B: jika dirimu punya anak, maka akan dididik dengan cara apa?
A: yang jelas mendidiknya tidak seperti bapak saya memperlakukan saya. Boleh diambil yang baik baiknya saja, tentunya disesuaikan pula dengan perkembangan zaman. Anak kita adalah mahkota. Dia yang mendoakan kita nanti. Maka bersikap baik saja. Dari umur 0-7 tahun, perlakukan dengan kasih sayang. Umur 7-14 perlakukan sebagai teman, beri tanggung jawab, sebab anak sudah bisa berpikir logis. Begitu mungkin, atau bahasa singkatnya saya akan didik sesuai anjuran sahabat nabi bernama Ali bin Abi Thalib semampu saya saja.

By Rizki Wibisono 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Kisah di Tiap Momen

Saya suka melihat foto yang saya ambil. Foto segelas kopi gula aren ini saya ambil waktu di cafe. Cafenya di area kantor. Yang punya bisnis adalah cucu perusahaan dimana saya bekerja. Jadi asyik saja gitu. Ingin ngopi yang seperti orang ya tinggal ke bawah saja. Membayar pakai uang digital di aplikasi. Aplikasinya milik perusahaan juga. Perusahaan saya ngasih uang makan per bulan di aplikasi itu. Jadi jika mau makan, tinggal buka aplikasi dan bayar, sama seperti QRIS. Metode bayar digital dari Indonesia. Jika saldo Rp 50.000, harga kopi Rp 20.000, saldo tersisa Rp 30.000. sangat sederhana. Sesi kepenulisan ini saya menikmati, posisinya di mall, sedang menunggu waktu tonton film. Film yang saya sukai rilisnya dan sequelnya. Mission Impossible tahun 2025. Bisa saja bagi saya nonton di web yang tidak berbayar alias gratis. Tapi kelamaan. Jadi bayar nonton di bioskop tidak masalah. Toh uang ada. Uang dari nabung maksudnya. Uang yang lebihan dan bisa dianggap sebagai uang letih atas bekerja...

Jangan Beli Crypto & Bitcoin, Tidak Ada Underlayingnya

Sabtu pagi ini memang cerah. Banyak orang berduit mengisi waktunya dengan rehat sejenak. Menikmati masa hidup dengen gelimang harta di sebuah instrumen investasi bernama saham. Namun di suatu waktu di masa depan, akan terjadi dimana dunia tidak memakai lagi yang bernama digital. Semua serba manual. Maka alat tukar yang masih bisa bertahan adalah emas.  Beruntung yang memiliki tabungan Dinar dan dirham. Kedua alat itu sah untuk alat tukar, sehingga beli barang apa saja bisa. Namun jika aset berupa digital, ini sangat susah. Jika terjadi sebuah trouble/masalah, maka aset akan hilang. Maka cara orang dulu dan ditambah dengan sabda Nabi sebagai dasar adalah sah untuk selalu diikuti.  Digital itu ada kaitannya dengan handphone, jika handphone hilang, kita lupa ingatan maka semua aset akan hilang, inilah yang dinamakan risiko besar. Jika beli emas, maka saudara kita tahu, istri tahu anak tahu, jika nauzubillah kita hilang ingatan, maka saudara bisa membantu untuk mengingatkan, menar...

Bertugas

(Suasana mau berangkat menuju bandara di subuh hari) (Suasana di bandara, proses melakukan pengecekan barang) Dasarnya jika kita berangkat kerja itu adalah ibadah, menunjukkan performa hebat profesionalisme, dan tujuan akhir perlu dikejar. Sebab kita tidak tahu namanya penilaian orang pada kita sendiri. Lebih baik tunjukan performa hebat saja tiap hari.  Tidak kalah penting juga adalah jika badan sedang tidak fit, maka antisipasi dengan minum obat. Istirahat yang cukup, maka semua akan aman saja. Jangan paksakan sesuatu pada badan jika tidak kuat. Badan adalah investasi. Pekerjaan dimanapun pasti ada hikmah. Pasti ada rejeki barokah diberikan Allah. Dan kita wajib mensyukuri itu. Jadilah orang cerdas yang berikan makna, bukan penderitaan pada sesama.  Saya yakin bahwa pelabuhan Ende nanti akan menemui rintangan besar karena faktor alam. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Mempermak sebuah pelabuhan perlu perhitungan matang. Untuk situasi yang tidak menentu dari segi perekonomian ma...