Langsung ke konten utama

Terasa Berbeda


Besok itu enak jalan-jalan. Tapi sebelumnya, malam sebelumnya wajib belajar catur dengan warga. Tidak apa sampai tengah malam, yang penting bahagia. Lagipula catur sudah saya belikan dua buah untuk kebutuhan permainan warga di gang. Jadi jika pemain makin banyak, bisa gantian.

Besok mungkin jalan-jalan ajak anak lihat kereta lewat. Senangnya bukan main. Setelah itu nge Warkop. Tepatnya saya yang nikmati kopi. Anak nonton kartun di Warkop. Begitu saja jika kami punya banyak waktu. Selalu berdua. Jika sudah sampai rumah, anak dekat sama emaknya. Yang penting sudah tunaikan tugas bersama anak di waktu weekend. 

Besok hari Sabtu, tapi rasanya enak saja, besoknya lagi Minggu. Saya harus dinas ke luar kota, Serang Banten. Mengajar di UPI Serang. Akan bertemu dengan 80 mahasiswa. Bahagia bisa berpotensi menambah pahala. Karena ajarkan ilmu yang saya punya. Bagi saya ini kesempatan yang besar. Jangan sampai dilewatkan apalagi dibiarkan. Semoga Allah berikan kelancaran, alamin ya Allah.

Ada juga saya ini berpikir zsabtu di isi ke perpustakaan, tapi nampaknya tidak usah saja, sebab mengingat hari sudah siang sekali. Waktunya tidur dimana sorenya akan diisi dengan jalan- jalan lagi bersama keluarga. Bersama keluarga itu asyik, tiada bisa digantikan dengan uang. Jika saya ditawari memisah dengan keluarga, saya akan jawab tidak mau, sebab saya suka bersama.

Weekend memang hari bahagia. Di masa saya jomblo dulu, sudah pasti saya akan keluar kota untuk rehat. Ke tempat yang hening, bukan masjid, tapi tempat cafe yang sajikan musik yang saya suka, musik pop yang sering didengarkan rakyat Indonesia kebanyakan. Tapi waktu cepat berlalu, saya nikah, punya anak dan istri, maka bersama mereka terasa lebih hidup dan berbeda.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menulis

Pada awalnya saya ingin menuliskan sesuatu yang membuat semua orang tertawa, tapi makin kesini tulisan saya mengikuti apa kata hati saya. Saya memiliki hati yang mau berbuat A, pasti tulisannya mengarah ke A juga. Tulisan terjadi dari sebuah proses bacaan dan pengalaman hati. Jika hati berkata B maka tulisan juga rasanya memiliki rasa B. Suatu saat saya akan bisa menyimak tulisan saya sendiri berdiri di kaki sendiri di blog saya sendiri. Justru malah hebat dibandingkan beberapa tahun lagi. Bahkan seabstrak mungkin pasti akan dimengerti orang banyak nanti. Semua ini perlu waktu, bahkan perlu ketelatenan. Menulis itu sangat susah bagi yang belum pernah mencoba. Bahkan jika ingin menulis di IPad yang justru kita jarang menamainya, hasilnya justru tidak baik. Sama halnya dengan bermain gitar, jika sudah membeli tapi jarang berlatih, itu tidak akan berhasil. Percuma membeli tapi tidak dipakai untuk belajar dan bahkan memegangnya saja tidak pernah. Itu sungguh kacau. Dunia ini as...

Menulis

Jujur saya bingung, tulisan apa yang dampaknya besar?. Boleh jadi tulisan yang sering diterbitkan dan disosialisasikan. Mungkin itu sudah jadi formula paten. Hanya saja belum banyak yang melakukannya. Padahal soal itu menjadi formula yang baik bagi calon penulis. Penulis yang sudah mapan dari segi apapun mengetahui bahwa menulis adalah caranya di kenal manusia banyak di permukaan bumi ini. Jika raga sudah tidak ada di bumi, maka hasil karya yang menjadi senjatanya. Bahkan dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi orang lain. Saya awalnya bingung, hendak menjadi penulis abadi dengan juga menjadi pegawai swasta ataukah menjadikan profesi penulis sebagai hobi saja, yang dimana dapat duit maka itu sudah menjadi syukur yang tiada terkira. Memang betul, menulis itu dikembalikan lagi dengan alasan dasar. Alasan dasar itulah yang menjadi bekal bertahan. Jika alasan dasarnya tidak kuat, menjadi penulis itu seperti musiman saja. Jika ada mood maka melakukan. Jika tidak mood, maka sant...

Menilai Misteri Manusia

Tulis saja jangan ragu, tulis saja jangan pedulikan, jika konsisten maka akan menjadi sebuah tulisan dan sikap.  Saya bersyukur bisa menulis. Saya bersyukur punya iPad. Saya juga bersyukur bisa menebak apa kehendak keesokan hari saya ini. Mau ini dan itu asal bersabar dan ada usaha maka akan terkabulkan. Akan tunai hajat.  Dunia ini memang penuh emosi. Kehendak manusia beraneka ragam, sehingga membuat saya kadang bingung sendiri. Tapi tenang saja, saya tidak marah, yang saya takutkan adalah saya tidak melakukan apapun, yang dimana hanya bisa duduk saja. Jauhkan bala melakukan hal tiada manfaat itu. Soal tiada manfaat, teringat pula dengan sosok manusia yang pernah berkenalan dengan saya. Panggil saja dia X, kelakuannya mungkin sudah berubah saat ini karena sudah bekerja dia itu. Jika dulu, ya salam, sungguh tidak pas untuk ditiru. Paling banyak omong ya dia, paling sering buat jengkel ya dia. Goblok akademik ya dia juga. Persis sekali dengan manusia yang tidak diharapkan ada. ...