Besok saya harus bisa membawa majalah Bobo. Dibawa ke sekolah anak. Saya tampilkan ke anak-anak. Cukup dibaca. Kemudian langsung kerja ke pelabuhan.
Tidak apa-apa membaca di sekolah anak. Justru ramai. Ada bayi lewat diantar orang tua. Ada anak yang sedang main. Ada orang tua yang antar anak. Jika saya yang jelas adalah perlu duduk 15 menit dulu. Jika sudah jam 7 pagi, saya langsung pergi ke kantor.
Majalah Bobo masih ada di rumah. Majalah lama. Sudah saya beli sekitar 5 buah. Jadul semua. Tapi hanya satu majalah yang saya baca habis. Inginnya tiap hari. Tapi ya begitulah, malas melanda.
Majalah Bobo itu mengingatkan saya di masa kecil. Memori terulang kembali. Dulu dan sekarang harganya sama. Yang membedakan cuma inflasi. Tapi soal kenangan tidak bisa dihargai dengan uang. Punya tempat tersendiri.
Yakin, besok saya akan bawa, kemudian dikasihkan ke teman anak saya. Biar mereka baca. Biar mereka lihat tokoh di majalah Bobo itu. Pasti seru jika mereka saya bacakan cerita. Ada canda tawa. Kedekatan antara orang tua dan anak makin erat dan lain sebagainya.
Tadi pagi setelah saya antar. Saya diskusi dulu sama anak. Main dulu sama anak. Rame, temannya juga suka saya perlihatkan pesawat tempur di tablet IPad. Besok saya akan perlihatkan lagi untuk bahan pengetahuan mereka. Mendidik anak itu agak perlu ekstra tenaga. Kadang juga mereka enggan belajar karena pengen mengerjakan yang lainnya saja. Tapi justru diakui adalah otak mereka berkembang di masa emas ini. Sekitar 0-5 tahun ini. Anak saya umur 4 tahun masih. Inilah perlu ekstra pengajaran dan pembimbing dari orang tua langsung.
Komentar
Posting Komentar