Saya sama sekali tidak memikirkan hal yang menjadikan saya terpuruk, boleh jadi itu hampir saja masuk ke alam bawah sadar, tapi secepat itu pula saya menghalau agar pikiran yang negatif hilang semua. Dalam hal pekerjaan manajemen risiko, staf bahkan sampai manajer memang dituntut untuk memprediksi risiko apa yang akan terjadi, jika sudah didapatkan potensi tersebut, maka langsung saja dibuatkan langkah preventifnya. Sangat tidak dianjurkan membiarkan segala potensi negatif yang akan muncul, itu sama saja bunuh diri.
Perusahaan yang berfokus pada keselamatan di bidang apapun, baik itu peralatan atau manusia, bisa dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki pandangan hebat bahkan selangkah lebih maju. Dalam hal menilai kemajuan sisi keselamatan perusahaan, maka yang harus dinilai adalah beberapa langkah preventif yang pernah dilakukan, bukan dari jumlah kecelakaan, angka kecelakaan hanyalah sebuah angka yang tidak bisa kita prediksi kapan datangnya. Sifatnya adalah gaib.
Maka saya sendiri harus sebarkan paham ini agar semua berjalan dengan baik, sangat tidak elok jika menilai perusahaan itu dari angka kecelakaan. Memang ada yang berbicara pada teori bahwa kecelakaan yang timbul itu dimulai dari nearmiss accident yang tidak pernah diceritakan oleh tiap manusia yang mengalami. Fatalnya disini. Sungguh, keterbukaan adalah hal yang utama dari insan manusia untuk mencegah kecelakaan.
Dewasa ini kita wajib berpikir besar untuk kemajuan negara yang besar. Mencapai Indonesia Emas 2045 itu perlu usaha keras dan kurun waktu yang lama, memulainya dari saat sekarang. Mulai dari sisi keselamatan perusahaan Anda saja dulu. Big Think!
Komentar
Posting Komentar