Langsung ke konten utama

Guru

I'm just a human being. Human beings who sometimes do forget and wrong. But have a strong desire to improve. Shows something best. Start with good communication as well. Of course to anyone. It's actually not just me. It can be done by anyone. Every human being can do forget and wrong. Very natural. 

Ki Hajar Dewantara once said that make every place a school and make everyone a teacher. Maybe every time we meet people, we've been condescending, it's because of arrogant nature. Why don't we make everyone we meet a teacher?, because there may be skills and knowledge that we don't have. So, it is natural that Ki Hajar Dewantara said make everyone we meet a teacher.

Everyone has the potential to become a teacher. Teachers have a wide range of traits. There are those who are often angry, always spread benefits, are quiet, like to talk and so on. That's human nature. Teacher is just a title. Just as a profession. The matter of whether it was good to be a teacher, it was the business of God and him. Others can only look in the mirror and take advantage of the story. 

I testify that fending off despicable is really hard because satan's temptations are so powerful. But lucky for anyone who can resist satan's temptations and throw despicable nature on themselves. Because that's a commendable attitude. The risk of following what Satan says is that our afterlife affairs will be threatened. The short language is that our reward will be few, our sin is many. So avoid that.

***
Saya hanya manusia. Manusia yang kadang berbuat lupa dan salah. Namun punya keinginan kuat untuk berbenah. Menunjukkan sesuatu yang terbaik. Memulainya dengan komunikasi yang baik juga. Tentu kepada siapa saja. Sebenarnya tidak hanya saya. Hal tersebut dapat dilakukan siapa saja. Tiap manusia dapat melakukan lupa dan salah. Sangat wajar. 

Ki Hajar Dewantara pernah mengucapkan bahwa jadikan setiap tempat adalah sekolah dan jadikan setiap orang adalah guru. Mungkin setiap ketemu orang, kita pernah merendahkan, hal itu karena sifat sombong. Mengapa tidak kita menjadikan tiap orang yang ditemui sebagai guru?, sebab boleh jadi ada keahlian dan pengetahuan yang tidak kita miliki. Maka, wajar Ki Hajar Dewantara mengatakan jadikan tiap orang yang kita temui sebagai guru. 

Setiap orang berpotensi menjadi guru. Guru memiliki sifat yang beraneka macam. Ada yang sering marah, selalu menebarkan manfaat, pendiam, suka ngomong dan lain sebagainya. Itulah sifat manusia. Guru hanyalah titel. Hanya sebagai profesi saja. Urusan apakah bagus amalnya ketika menjadi guru, itu urusan Allah dan dia. Orang lain hanya bisa berkaca dan mengambil manfaatnya dari kisah tersebut.

Saya bersaksi bahwa menangkis sifat tercela sungguh susah karena godaan setan yang begitu kuat. Namun beruntunglah bagi siapa saja yang bisa melawan godaan setan dan membuang sifat tercela pada diri. Sebab itulah sikap yang patut dipuji. Risiko mengikuti apa kata setan adalah urusan akhirat kita akan terancam. Bahasa singkatnya adalah pahala kita akan sedikit, dosa kita yang banyak. Maka hindarilah hal demikian.

*Wibi





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menulis

Pada awalnya saya ingin menuliskan sesuatu yang membuat semua orang tertawa, tapi makin kesini tulisan saya mengikuti apa kata hati saya. Saya memiliki hati yang mau berbuat A, pasti tulisannya mengarah ke A juga. Tulisan terjadi dari sebuah proses bacaan dan pengalaman hati. Jika hati berkata B maka tulisan juga rasanya memiliki rasa B. Suatu saat saya akan bisa menyimak tulisan saya sendiri berdiri di kaki sendiri di blog saya sendiri. Justru malah hebat dibandingkan beberapa tahun lagi. Bahkan seabstrak mungkin pasti akan dimengerti orang banyak nanti. Semua ini perlu waktu, bahkan perlu ketelatenan. Menulis itu sangat susah bagi yang belum pernah mencoba. Bahkan jika ingin menulis di IPad yang justru kita jarang menamainya, hasilnya justru tidak baik. Sama halnya dengan bermain gitar, jika sudah membeli tapi jarang berlatih, itu tidak akan berhasil. Percuma membeli tapi tidak dipakai untuk belajar dan bahkan memegangnya saja tidak pernah. Itu sungguh kacau. Dunia ini as...

Menulis

Jujur saya bingung, tulisan apa yang dampaknya besar?. Boleh jadi tulisan yang sering diterbitkan dan disosialisasikan. Mungkin itu sudah jadi formula paten. Hanya saja belum banyak yang melakukannya. Padahal soal itu menjadi formula yang baik bagi calon penulis. Penulis yang sudah mapan dari segi apapun mengetahui bahwa menulis adalah caranya di kenal manusia banyak di permukaan bumi ini. Jika raga sudah tidak ada di bumi, maka hasil karya yang menjadi senjatanya. Bahkan dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi orang lain. Saya awalnya bingung, hendak menjadi penulis abadi dengan juga menjadi pegawai swasta ataukah menjadikan profesi penulis sebagai hobi saja, yang dimana dapat duit maka itu sudah menjadi syukur yang tiada terkira. Memang betul, menulis itu dikembalikan lagi dengan alasan dasar. Alasan dasar itulah yang menjadi bekal bertahan. Jika alasan dasarnya tidak kuat, menjadi penulis itu seperti musiman saja. Jika ada mood maka melakukan. Jika tidak mood, maka sant...

Menilai Misteri Manusia

Tulis saja jangan ragu, tulis saja jangan pedulikan, jika konsisten maka akan menjadi sebuah tulisan dan sikap.  Saya bersyukur bisa menulis. Saya bersyukur punya iPad. Saya juga bersyukur bisa menebak apa kehendak keesokan hari saya ini. Mau ini dan itu asal bersabar dan ada usaha maka akan terkabulkan. Akan tunai hajat.  Dunia ini memang penuh emosi. Kehendak manusia beraneka ragam, sehingga membuat saya kadang bingung sendiri. Tapi tenang saja, saya tidak marah, yang saya takutkan adalah saya tidak melakukan apapun, yang dimana hanya bisa duduk saja. Jauhkan bala melakukan hal tiada manfaat itu. Soal tiada manfaat, teringat pula dengan sosok manusia yang pernah berkenalan dengan saya. Panggil saja dia X, kelakuannya mungkin sudah berubah saat ini karena sudah bekerja dia itu. Jika dulu, ya salam, sungguh tidak pas untuk ditiru. Paling banyak omong ya dia, paling sering buat jengkel ya dia. Goblok akademik ya dia juga. Persis sekali dengan manusia yang tidak diharapkan ada. ...