Langsung ke konten utama

Gadis Berpakaian Seksi dan Lelaki Penjual Kelapa

Alangkah lebih baiknya saya isi waktu istirahat dengan menghasilkan karya tulis. Karya ini saya namakan diary memory, sebab sangat sukanya saya dengan kegiatan tulis menulis ini. Selain menemani saya dikala sepi hal ini juga membuat saya tercengang atas apa yang pernah saya pikirkan. Tahukah kalian wahai pembaca Budiman?, pernah saya punya ide cerita seperti ini:

Alkisah di sebuah desa, ada seorang gadis, sedang mencari jodoh, ia rela keluar dari rumahnya dengan tidak bawa hijab. Rambutnya terurai dengan indahnya, kebetulan wajahnya berparas cantik. Hari pertama, lelaki hidung belang mengikutinya, ajak kenalan dengannya. Namun sang gadis tak mau, bukan level dia katanya. Hari kedua, ia pakai rok yang agak pendek, bertemu dengan banyak lelaki di pasar, sengaja ia tampilkan semburat dadanya yang sungguh aduhai. Bisa jadi yang tak bisa kendalikan diri, akan keluarkan air mani di dalam celana dalamnya. Bagi yang bisa tahan diri, ia akan putar kepala, cari pemandangan halal yaitu istri di rumahnya.

Hari kedua itu mungkin bagi sang gadis sangat berkesan, sebab banyak lelaki di pasar selalu memandanginya dengan seksama. Bisa diartikan, sang gadis itu berhasil sekali. Ada yang membuat ia terkesima, seorang lelaki sedang berjualan kelapa untuk air minum, didekatinya sang lelaki itu. Lelaki yang jual air kelapa itu kebetulan ingin sekali having seks, bukan dengan istrinya, karena ia belum punya istri memang. Sang gadis suka, sang lelaki penjual minum itu juga suka. Wajar, bertukarlah no whatsapp mereka. Pas hendak pulang, sang gadis dipanggil lagi leh sang lelaki itu. Tak berlama-lama, sang lelaki penjual minum kelapa itu ajukan permintaan dengan kalimat ini “bolehkah aku meminangmu, aku sungguh ingin berbuat seks denganmu saja, ditambah lagi aku inginkan pahala, sudah lama aku ingin mendapatkan istri, entah kenapa saat aku melihat paha dan buah dadamu, aku menjadi suka, dan langsung saja aku sampaikan hal ini to the point saja, bagaimana pendapatmu wahai gadis?, maaf aku tak mau berbasa-basi”

“Baik, datang saja ke rumah ku di alamat ini besok hari, ajukan saja kemauanmu pada orangtuaku, aku janji selepas kau disambut baik oleh orangtuaku, aku akan jadi istrimu yang baik dan memakai hijab Kembali”

“Oh itukah kemauan mu, namun aku tak habis pikir, kenapa kau menjaring lelaki dengan berpakaian seksi seperti itu?”

“Jujur, aku sudah lelah dengan semua ini, aku tak bisa berpikir jernih lagi ketika aku tidak didatangi oleh lelaki di desa ini, aku curiga, kenapa laki-laki di desa ini tidak seperti kau, tidak bisa ucapkan yang jelas maksud hatinya, ketahuilah aku suka lelaki yang to the point seperti kau, jika suka paha, maka bilang suka paha pada seorang gadis yag disuka, bagi orang banyak, itu tidaklah sopan, tapi bagiku biasa saja, itulah kejujuran, yang salah adalah di hati bilang suka, namun berujung malah memperkosa sang pujaan hati, sang pujaan hati tidak terima karena tidak suka dinodai”

“Ya, aku memang to the point, beginilah aku, lebih baik mengutarakan dengan jelas tanpa basa-basi, ketimbang tak utarakan sampai bertahun-tahun, sakitlah hatiku nanti”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Kisah di Tiap Momen

Saya suka melihat foto yang saya ambil. Foto segelas kopi gula aren ini saya ambil waktu di cafe. Cafenya di area kantor. Yang punya bisnis adalah cucu perusahaan dimana saya bekerja. Jadi asyik saja gitu. Ingin ngopi yang seperti orang ya tinggal ke bawah saja. Membayar pakai uang digital di aplikasi. Aplikasinya milik perusahaan juga. Perusahaan saya ngasih uang makan per bulan di aplikasi itu. Jadi jika mau makan, tinggal buka aplikasi dan bayar, sama seperti QRIS. Metode bayar digital dari Indonesia. Jika saldo Rp 50.000, harga kopi Rp 20.000, saldo tersisa Rp 30.000. sangat sederhana. Sesi kepenulisan ini saya menikmati, posisinya di mall, sedang menunggu waktu tonton film. Film yang saya sukai rilisnya dan sequelnya. Mission Impossible tahun 2025. Bisa saja bagi saya nonton di web yang tidak berbayar alias gratis. Tapi kelamaan. Jadi bayar nonton di bioskop tidak masalah. Toh uang ada. Uang dari nabung maksudnya. Uang yang lebihan dan bisa dianggap sebagai uang letih atas bekerja...

Jangan Beli Crypto & Bitcoin, Tidak Ada Underlayingnya

Sabtu pagi ini memang cerah. Banyak orang berduit mengisi waktunya dengan rehat sejenak. Menikmati masa hidup dengen gelimang harta di sebuah instrumen investasi bernama saham. Namun di suatu waktu di masa depan, akan terjadi dimana dunia tidak memakai lagi yang bernama digital. Semua serba manual. Maka alat tukar yang masih bisa bertahan adalah emas.  Beruntung yang memiliki tabungan Dinar dan dirham. Kedua alat itu sah untuk alat tukar, sehingga beli barang apa saja bisa. Namun jika aset berupa digital, ini sangat susah. Jika terjadi sebuah trouble/masalah, maka aset akan hilang. Maka cara orang dulu dan ditambah dengan sabda Nabi sebagai dasar adalah sah untuk selalu diikuti.  Digital itu ada kaitannya dengan handphone, jika handphone hilang, kita lupa ingatan maka semua aset akan hilang, inilah yang dinamakan risiko besar. Jika beli emas, maka saudara kita tahu, istri tahu anak tahu, jika nauzubillah kita hilang ingatan, maka saudara bisa membantu untuk mengingatkan, menar...

Bertugas

(Suasana mau berangkat menuju bandara di subuh hari) (Suasana di bandara, proses melakukan pengecekan barang) Dasarnya jika kita berangkat kerja itu adalah ibadah, menunjukkan performa hebat profesionalisme, dan tujuan akhir perlu dikejar. Sebab kita tidak tahu namanya penilaian orang pada kita sendiri. Lebih baik tunjukan performa hebat saja tiap hari.  Tidak kalah penting juga adalah jika badan sedang tidak fit, maka antisipasi dengan minum obat. Istirahat yang cukup, maka semua akan aman saja. Jangan paksakan sesuatu pada badan jika tidak kuat. Badan adalah investasi. Pekerjaan dimanapun pasti ada hikmah. Pasti ada rejeki barokah diberikan Allah. Dan kita wajib mensyukuri itu. Jadilah orang cerdas yang berikan makna, bukan penderitaan pada sesama.  Saya yakin bahwa pelabuhan Ende nanti akan menemui rintangan besar karena faktor alam. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Mempermak sebuah pelabuhan perlu perhitungan matang. Untuk situasi yang tidak menentu dari segi perekonomian ma...