Langsung ke konten utama

Stretching dan Pekerjaan Dalam Ruangan

Hari ini, saya selain bekerja mengerjakan tugas pokok di Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja, saya putuskan untuk rehat sejenak. Tentunya di waktu istirahat. Jika istirahat di waktu orang kerja, salah langkah namanya. 

Teman-teman juga perlu tahu nih. Bahwa selama bekerja 30 menit, wajib bagi kita istirahat. Misal, jika kalian kelamaan duduk, maka rehatlah sejenak 5 menit. Kisaran waktu istirahatnya begitu. Atau jika kalian fokus bekerja 45 menit, maka 15 menitnya sediakan untuk rehat. Kenapa demikian?, untuk merangsang kebiasaan kita patuh pada peraturan kesehatan. Kasihan jika tubuh kita di masa tua nanti malah sakit-sakitan.

Kalau kata orang banyak adalah stretching, peregangan otot yang semakin kaku. Hal ini sangat penting, bahkan ada peraturan daerah yang sudah menerbitkan peraturan tersebut. Hal ini biasanya berkaitan dengan Kementerian Ketenagakerjaan, sebab kementerian tersebut juga berkewajiban memberikan peraturan keselamatan kerja bagi seluruh pegawai di seluruh Indonesia. Tantanganya adalah, peraturan keselamatan dan kesehatan bagi pegawai harus disosialisasikan dengan masif, jangan sampai tersendat.

Penyegaran saya anggap sudah kita sepakati. Apa lagi yang perlu dilakukan?, maka perlu melakukan banyak minum. Tak heran masih ada saja yang kurang minum. Dampaknya air seni menjadi kuning pekat. Ginjal jelas berbahaya dalam kondisi ini. Masa tua juga akan terancam gagal ginjal. Memang bekerja di kantor dengan belaian AC sungguh menggoda. Kita mungkin sering lupa untuk tidak minum. Karena sangking asyiknya ketika bekerja.

Jika kita sudah sepakat air minum sangatlah penting untuk tidak dilupakan, maka apa lagi yang perlu diperhatikan?, saya akan menjawab peletakkan peralatan kantor kita wajib ergonomis. Supaya menghindari adanya tersandung kabel saat melangkah. Ini kita masih bicara dalam ruang lingkup dalam ruangan ketika bekerjanya. Juga supaya kita menghindari adanya tumpahnya gelas karena kita sangat cepat menggerakkan tangan kita saat mengambil benda tertentu.

Mungkin adakah lagi masukan dari teman-teman?. Bisa sampaikan pada kolom komentar, kita buka diskusi saja. Terima kasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menulis

Pada awalnya saya ingin menuliskan sesuatu yang membuat semua orang tertawa, tapi makin kesini tulisan saya mengikuti apa kata hati saya. Saya memiliki hati yang mau berbuat A, pasti tulisannya mengarah ke A juga. Tulisan terjadi dari sebuah proses bacaan dan pengalaman hati. Jika hati berkata B maka tulisan juga rasanya memiliki rasa B. Suatu saat saya akan bisa menyimak tulisan saya sendiri berdiri di kaki sendiri di blog saya sendiri. Justru malah hebat dibandingkan beberapa tahun lagi. Bahkan seabstrak mungkin pasti akan dimengerti orang banyak nanti. Semua ini perlu waktu, bahkan perlu ketelatenan. Menulis itu sangat susah bagi yang belum pernah mencoba. Bahkan jika ingin menulis di IPad yang justru kita jarang menamainya, hasilnya justru tidak baik. Sama halnya dengan bermain gitar, jika sudah membeli tapi jarang berlatih, itu tidak akan berhasil. Percuma membeli tapi tidak dipakai untuk belajar dan bahkan memegangnya saja tidak pernah. Itu sungguh kacau. Dunia ini as...

Menulis

Jujur saya bingung, tulisan apa yang dampaknya besar?. Boleh jadi tulisan yang sering diterbitkan dan disosialisasikan. Mungkin itu sudah jadi formula paten. Hanya saja belum banyak yang melakukannya. Padahal soal itu menjadi formula yang baik bagi calon penulis. Penulis yang sudah mapan dari segi apapun mengetahui bahwa menulis adalah caranya di kenal manusia banyak di permukaan bumi ini. Jika raga sudah tidak ada di bumi, maka hasil karya yang menjadi senjatanya. Bahkan dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi orang lain. Saya awalnya bingung, hendak menjadi penulis abadi dengan juga menjadi pegawai swasta ataukah menjadikan profesi penulis sebagai hobi saja, yang dimana dapat duit maka itu sudah menjadi syukur yang tiada terkira. Memang betul, menulis itu dikembalikan lagi dengan alasan dasar. Alasan dasar itulah yang menjadi bekal bertahan. Jika alasan dasarnya tidak kuat, menjadi penulis itu seperti musiman saja. Jika ada mood maka melakukan. Jika tidak mood, maka sant...

Menilai Misteri Manusia

Tulis saja jangan ragu, tulis saja jangan pedulikan, jika konsisten maka akan menjadi sebuah tulisan dan sikap.  Saya bersyukur bisa menulis. Saya bersyukur punya iPad. Saya juga bersyukur bisa menebak apa kehendak keesokan hari saya ini. Mau ini dan itu asal bersabar dan ada usaha maka akan terkabulkan. Akan tunai hajat.  Dunia ini memang penuh emosi. Kehendak manusia beraneka ragam, sehingga membuat saya kadang bingung sendiri. Tapi tenang saja, saya tidak marah, yang saya takutkan adalah saya tidak melakukan apapun, yang dimana hanya bisa duduk saja. Jauhkan bala melakukan hal tiada manfaat itu. Soal tiada manfaat, teringat pula dengan sosok manusia yang pernah berkenalan dengan saya. Panggil saja dia X, kelakuannya mungkin sudah berubah saat ini karena sudah bekerja dia itu. Jika dulu, ya salam, sungguh tidak pas untuk ditiru. Paling banyak omong ya dia, paling sering buat jengkel ya dia. Goblok akademik ya dia juga. Persis sekali dengan manusia yang tidak diharapkan ada. ...