Langsung ke konten utama

Menjaga Kewarasan Psikologi

Boleh jadi jika kegabutan/bingung mau mengerjakan apa sudah melanda manusia, maka obatnya diam dulu, merenung dan memikirkan apa yang perkiraan bermanfaat buat banyak orang, termasuk diri sendiri?. Maka saya sendiri jika diizinkan menjawab dengan segala kerendahan hati adalah mulai dari yang kecil dulu.
Jika Sabtu sudah dinyatakan libur oleh instansi perusahaan, maka mulailah dengan mencuci baju, lanjut baca kitab, menonton video YouTube yang bermanfaat saja, menulis apa saja yang memberikan pada kesenangan diri, sholat wajib-sunnah, mengaji, bersedekah, olah konten video yang bermanfaat lalu diunggah, tanyakan kabar orangtua, silaturahmi ke tempat keluarga, istirahat yang cukup, makan pagi-siang-malam jangan lupa.


Banyak kegiatan di waktu senggang justru memberikan arti tersendiri bagi kita. Masih pernah merasakan kah kalian, ada di suatu masa yang telah lampau, banyak libur, sehingga jadi lupa ada yang kurang selama liburan?. Boleh jadi lupa akan kerjaan perusahaan, lupa olahraga dan lupa hal wajib yang perlu dilaksanakan?. Nah itu ada sebuah indikator gejala kecemasan ada yang kurang selama jalankan liburan yang terlalu lama.

Liburan memang boleh saja, sebagai apresiasi bagi diri yang capek bekerja. Itu sebuah penghargaan layak. Namun perlu durasi dan kesigapan tegas untuk menyeimbangkan itu semua agar hidup terasa berarti sesuai anjuran kesehatan.

Mengerjakan olahraga terlalu berlebih-lebihan juga berbahaya sebab tubuh punya maksimal waktu untuk melakukannya. Mengerjakan hobi bermain PlayStation berlebihan juga akan membahayakan tulang punggung dan pantat, sebab kelamaan duduk akan membahayakan, sebab perlu peregangan. Mengerjakan sesuatu yang monoton juga buat diri kita bisa, maka perlu aneka ragam kegiatan. Semua ini bagi saya adalah cara menjaga Kewarasan Psikologi kita.

Saya dan kalian berbeda dalam mengisi hari libur. Maka ijinkan saya juga tahu apa yang kalian lakukan di saat hari libur?. Boleh saya tahu dengan cara kalian isi kolom komentar di bawah ini?. Terima kasih sebelumnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menulis

Pada awalnya saya ingin menuliskan sesuatu yang membuat semua orang tertawa, tapi makin kesini tulisan saya mengikuti apa kata hati saya. Saya memiliki hati yang mau berbuat A, pasti tulisannya mengarah ke A juga. Tulisan terjadi dari sebuah proses bacaan dan pengalaman hati. Jika hati berkata B maka tulisan juga rasanya memiliki rasa B. Suatu saat saya akan bisa menyimak tulisan saya sendiri berdiri di kaki sendiri di blog saya sendiri. Justru malah hebat dibandingkan beberapa tahun lagi. Bahkan seabstrak mungkin pasti akan dimengerti orang banyak nanti. Semua ini perlu waktu, bahkan perlu ketelatenan. Menulis itu sangat susah bagi yang belum pernah mencoba. Bahkan jika ingin menulis di IPad yang justru kita jarang menamainya, hasilnya justru tidak baik. Sama halnya dengan bermain gitar, jika sudah membeli tapi jarang berlatih, itu tidak akan berhasil. Percuma membeli tapi tidak dipakai untuk belajar dan bahkan memegangnya saja tidak pernah. Itu sungguh kacau. Dunia ini as...

Menulis

Jujur saya bingung, tulisan apa yang dampaknya besar?. Boleh jadi tulisan yang sering diterbitkan dan disosialisasikan. Mungkin itu sudah jadi formula paten. Hanya saja belum banyak yang melakukannya. Padahal soal itu menjadi formula yang baik bagi calon penulis. Penulis yang sudah mapan dari segi apapun mengetahui bahwa menulis adalah caranya di kenal manusia banyak di permukaan bumi ini. Jika raga sudah tidak ada di bumi, maka hasil karya yang menjadi senjatanya. Bahkan dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi orang lain. Saya awalnya bingung, hendak menjadi penulis abadi dengan juga menjadi pegawai swasta ataukah menjadikan profesi penulis sebagai hobi saja, yang dimana dapat duit maka itu sudah menjadi syukur yang tiada terkira. Memang betul, menulis itu dikembalikan lagi dengan alasan dasar. Alasan dasar itulah yang menjadi bekal bertahan. Jika alasan dasarnya tidak kuat, menjadi penulis itu seperti musiman saja. Jika ada mood maka melakukan. Jika tidak mood, maka sant...

Menilai Misteri Manusia

Tulis saja jangan ragu, tulis saja jangan pedulikan, jika konsisten maka akan menjadi sebuah tulisan dan sikap.  Saya bersyukur bisa menulis. Saya bersyukur punya iPad. Saya juga bersyukur bisa menebak apa kehendak keesokan hari saya ini. Mau ini dan itu asal bersabar dan ada usaha maka akan terkabulkan. Akan tunai hajat.  Dunia ini memang penuh emosi. Kehendak manusia beraneka ragam, sehingga membuat saya kadang bingung sendiri. Tapi tenang saja, saya tidak marah, yang saya takutkan adalah saya tidak melakukan apapun, yang dimana hanya bisa duduk saja. Jauhkan bala melakukan hal tiada manfaat itu. Soal tiada manfaat, teringat pula dengan sosok manusia yang pernah berkenalan dengan saya. Panggil saja dia X, kelakuannya mungkin sudah berubah saat ini karena sudah bekerja dia itu. Jika dulu, ya salam, sungguh tidak pas untuk ditiru. Paling banyak omong ya dia, paling sering buat jengkel ya dia. Goblok akademik ya dia juga. Persis sekali dengan manusia yang tidak diharapkan ada. ...